Sabtu, 04 Desember 2010

Cara pembuatan kompos dari sampah organik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0Krr00cikNwu5091aGUOJCnppBw0S1yO32Xj4zFDZrIEY0vTpGMMAUX9QDVF0E_08zXkpVucaa1XEY7-MzM0yOlzHKCG-J7-nb6leC5S43ptxJE0v6R2tCnnPsHfa9YLkwp5Po3Y9NY0/s1600/kompos21.jpg

Cara pembuatan kompos dari sampah organik:
-Sediakan wadah berdiameter 10 cm (yang tidak dipakai lagi), lubangi bagian bawahnya untuk saluran cairan coklat (lindi) hasil pengomposan.
-Dasar wadah itu diberi pasir.
-Lalu sisa sayuran, sisa makanan ditumpuk di atas pasir itu.
-Pada hari ketiga setelah ada bau masam, sisa sayuran dan makanan ditaburi kapur (dolomide) untuk menambah unsur hara hasil kompos.
-Perciki air secukupnya. Kemudian tambahkan tanah gembur secukupnya agar bau bisa tertahan.
-Untuk lapisan berikutnya dapat mulai lagi dengan diperciki air, diberi pasir, sisa sayuran/makanan, tanah gembur. Pembuatan kompos dilakukan secara berlapis-lapis.
-Untuk wadah berdiameter 10 cm campuran tidak perlu diaduk, tetapi untuk wadah yang berukuran lebih besar sebaiknya campuran diaduk.
Waktu yang diperlukan untuk menjadi kompos sekitar satu setengah bulan. Tanda-tanda pengomposan sudah selesai campuran menjadi hitam dan tidak bau.
Selain sisa sayur/makanan, daun tanaman yang kering bisa dikomposkan. Caranya, daun kering diremas-remas sampai hancur, kemudian masukkan ke dalam wadah plastik, perciki air. Setelah satu setengah bulan daun kering sudah menjadi kompos yang berwarna hitam.
Kompos tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, media tanam di rumah sendiri atau jika dijual bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
Jika sampah rumah tangga yang tergolong bahan organik dijadikan kompos, berarti keluarga Anda sudah berjasa mengurangi sampah.

0 komentar:

Posting Komentar